hwaaa... pengen kopiii !!

Saya suka kopi sejak kuliah.
Hanya untuk bantu segarkan diri saat menghadapi ujian.
Maklum, gaya saya selalu SKS.
Paling banter belajar sehari sebelum ujian. Sisanya pasti SKS.
Nginep di kostannya temen di cisitu, atau di asrama putri yang sekarang jadi klinik bumi medika ganesha, lantas begadang sampe jam 3 pagi.

Durasi satu gelas kopi buat saya adalah 6 jam.
Kalo pengen tidur jam 2 dini hari, maka minumlah kopi jam 8 malam.
Shubuhnya, minum kopi lagi dan bisa bertahan sampai selesai ujian.
Setelah itu? Tentu saja segala teori semalam kabur semua.

Lulus kuliah, kopi juga berhenti. Kopi saat hamil dan menyusui tentu saja dihindari.
Mulai lagi setelah menyapih Sofi. Saat Sofi genap berusia 2 tahun.
Motifnya karena Arif dan Sofi seringkali bangun dan tidur tidak bersamaan.
Arif bangun, Sofi tidur.. Sofi bangun, Arif tidur.
Lha.. saya tidurnya kapan dong?

Malam hari sering terganggu juga dengan anak yang ngompol, nangis, pengen susu, atau kalo kedua-duanya pules, ya bapaknya yang gangguin :P
Hik..hik..

Nah, biar siang-siang saya tetep stay tune.. Tetap cerah ceria menghadapi kerewelan anak (kalo saya capek dan ngantuk, bawaannya pengen marah mulu), maka saya pun mulai melirik lagi Mr.Cafein dalam secangkir kopi susu.
Hmm.. nikmaat..

dan setelahnya..

tuing-tuing..cling-cling.. si ummi jadi ceria dan menyenangkan!!
Memang hebat ni si Mr.Cafein.
Lebih hebat daripada Mr.X.. (Lho..? lho..?)

Ya ibaratnya di otak itu ada seorang cewek, dia dihadapkan pada dua pilihan. Mr.Adenosin atau Mr.Cafein. Nah, ternyata Mr.Cafein lebih menarik hati si cewek ini daripada Mr.Adenosin.
Sementara Mr.Adenosin ini memang kerjanya cuma melemahkan gerak sel-sel tubuh, jika dia kencan sama si cewek.
Tapi Mr.Cafein justru bisa menggairahkan.. -ooops...-

Coba ya Ier.. perumpamaannya jangan gitu-gitu amat deh..
Ya, ya, ya.. cewek itu bernama reseptor, yang berfungsi jika dia berikatan dengan senyawa-senyawa yang cocok dengan dirinya.
Gitulah bahasa farmasinya mah.

Diskusi empat mata saya dengan seorang dosen nan ganteng di lab farmakologi, ahlinya sistem syaraf.. (siapa tuuu..). Malah memperkuat saya untuk meneruskan kebiasaan ngopi ini.
"Segelas sehari mah gak apa-apa", kata beliau yang akhirnya memanggil saya dengan sebutan 'eneng' ini (deu..) dengan logat sundanya.
Paling beliau mengingatkan saya terhadap pengaruh buruk kafein terhadap lambung.

Ya saya antisipasi hal ini dengan minum kopi post coenam, -setelah makan-

Dan pengaruhnya terhadap tekanan darah?
Justruuuu.. saya ni kan penyakitnya hipotensi, sementara secangkir kopi bisa menaikkan tekanan darah 5-10 mm Hg.
Asik dooong!

Menenggak secangkir kopi setiap hari membuat ambang kesegaran saya semakin tinggi. Artinya, segelas sehari tidak cukup untuk membuat saya segar lama.
Durasi semakin pendek, dan akhirnya saya butuh dua gelas sehari untuk kesegaran sepanjang hari...(perasaan kayak iklan sabun mandi?).

Kerja saya memang rasanya hampir 24 jam sehari. Suami yang berangkat kerja satu jam setelah adzan subuh berkumandang, membuat saya harus bangun lebih pagi.
Kemudian kerja di apotek, dan sesampainya di rumah ya kerja lagi.
Belum lagi kalau ada urusan ini itu.. hwaaa... suntuk!tuk!tuk!
Anak-anakku seperti gak rela melihat saya terlelap barang lima meniiit aja.
Kalo gak minta dibikinin susu, ya minta dicariin mainan.
Apalagi Sofi senang sekali melaporkan apa yang akan dan telah dikerjakannya.
Dia tega membangunkan saya hanya untuk bilang "Mi..sofi mau ngegambar ya"
Dan dia masih tega membangunkan saya hanya untuk bilang "Mi..lihat gambar Sofi"
Pliiss..deh Fi..
Ummi mau tidur sebentaaaar aja..
Hik..hik..
Dibangunin berkali-kali gitu ujung-ujungnya malah jadi pusing 3x7 keliling (=21).

Saya kemudian memaklumi diri untuk menenggak (kesannya minuman keras pisan).. dua cangkir kopi sehari. Pagi dan siang, untuk mencegah diri agar tidak tidur lagi setelah shubuh, dan tidak tidur siang.
Hasilnya, saya memang bisa cerah ceria sepanjang hari.
Saking biasanya minum kopi, saya menenggak satu cangkir itu dengan secepat kilat. Sluurp..langsung habis.
Sering diketawain sama asisten saya di apotek. Soalnya biasanya kan orang minum kopi itu diseruput. Dikit-dikit sambil dinikmati.
Saya mah minum kopi kayak minum jamu!

Mulai khawatir aja nih terhadap efek adiktif dari kafein ini. Dalam hal ketergantungan ini memang Mr.Cafein silsilahnya masih nyambung dengan Mr.Heroin.
Hiii..
Bedanya Mr.Heroin ini bisa mempesona siapapun yang kencan dengannya, membuatnya ingin lagi..lagi..dan lagi.
Sementara gak semua orang klik sama yang namanya Mr.Cafein.

Nah..kayaknya saya ni termasuk yang klik sama Mr.Cafein.
Ketika Mr.Cafein tidak hadir, saya jadi merasa kehilangan =(
Efek segar yang ditimbulkan kafein ini memang luar biasa.
Dia malah sering ditambahkan ke dalam obat-obat sakit kepala ataupun obat flu dalam bentuk tablet, dengan aturan tidak boleh lebih dari 50mg per tabletnya.
Tentu saja agar efek ngantuk yang ditimbulkan oleh obat-obatan ini bisa sedikit diantisipasi oleh segarnya kafein. Menstimulasi si sakit biar segar sesaat.
Padahallll...ini gosip dari temen saya di american chemical society (halagh.. temen ti mana horeng), kafein itu bisa melipat-tigakan efek toksik dari parasetamol!
Bisa sakit hati! Rusak hati.. gagal liver..untuk penggunaan yang terlalu sering.
Hiii...
Makanya jangan banyak-banyak minum obat yak!!
ciee..ini menunjukkan bahwa gw adalah apoteker yang bertanggung jawab.

Standing applause, please..
please...
(-PLEASE ATUH LAH-)

Hm, tapi ni apotekernya gak bertanggungjawab pada diri sendiri, sampe kecanduan kopi begini?

Tapi bolehlah sekarang kita hitung-hitung ya.
Maksimal tubuh saya ni boleh mengkonsumsi 100 hingga 150mg kafein sehari.
Sementara perkiraan kadarnya adalah -tidak hanya kopi-:

Secangkir Kopi 85 mg
Secangkir Teh 35 mg
Sebotol Coca cola 35 mg
Minuman energi 50 mg

Jadi, saya masih boleh dong.. minum...
secangkir kopi, tiga perempat cangkir teh, dan sebotol coca cola sehari?
Hihi, tapi ukuran cangkir dan botolnya segede apa nih ya.

Duuuh.. ribet amat sih..
Yang jelas kalo kita tetap semangat tanpa stimulan..
itulah jalan yang terbaik.

Sok atuh Ier yang baik, yang cerdas, bageur, pinter...
ubahlah dirimu menjadi lebih baik.. dimulai dari sekarang, dari diri sendiri, dan dari hal kecil seperti ini.

....hmmm.....
....hmmm.....
Oke deh kaka, akan saya coba!

sekarang saya mau ngopi dulu yaaa...kan cape abis nulis.

***