Jumat, 20 Januari 2012

Renovasi Rumah (5)

***
Yaa ampuuun.. udah lama pisan saya gak nulis ya, dan rasanya banyak sekali hikmah dan suasana hati yang jadinya tak sempat terlukiskan. Halah.

Renovasi rumahku udah hampir selesai, teman-teman. AlhamduliLlaah, berjuta syukur alhamduliLlah.
Saya begitu merindukan kehidupan saya, suami, dan anak-anak di rumah sendiri. Mau berantakan, mau setrikaan numpuk, mau males masak, tetep aja menyenangkan itu yang namanya ada di rumah sendiri. Tentu saja asal kita rukun sama anak dan suami. Hehe. Itu faktor utama yang bikin kita betah di rumah bukan?

Sekarang lagi mikirin angkut-angkut barang kembali ke rumah. Untuk barang-barang besar seperti lemari, mesin cuci, meja kursi, alhamduliLlah ada yang mau meminjamkan rumah kosongnya untuk ditempati. Cuma kehalang satu rumah dari rumah saya. Rumah itu baru dibeli oleh seorang bernama Pak Ferry. Orang kalimantan, sahabat dekatnya Pak Imam, tetangga belakang rumah. Belum berniat untuk menempati rumah itu segera.
Pak Imam dan Pak Ferry baik banget orangnya. Saya pikir mereka saudaraan, taunya katanya cuma teman aja, tapi deket banget jadi kayak saudara. Bu Imam juga orangnya baik. Entahlah Bu Ferry (ada atau tidak), karena saya tidak berani menanyakan apakah Pak Ferry sudah berkeluarga atau belum. Heheheh.

Sebulan lalu sempet bingung karena biaya kurang. Membengkak biayanya, dan perhitungannya memang jelas. Ada hal-hal tidak terduga yang muncul.
Namun lagi-lagi alhamduliLlah, ada yang bisa meminjamkan uangnya untuk kami pakai.
Walaupun pinjaman, tak apalah, daripada kami harus berhutang lagi ke bank.
Bapakku juga sampai ngasih tuh. Maka keseluruhan keramik yang kami pasang baru di rumah, adalah hadiah dari bapak.

Awal Februari nanti, insyaa Allah kami pindahan. Do'akan semoga kami bisa segera melunasi semua pinjaman itu.

***