Kamis, 18 Desember 2008

arsip ier 18 Februari 2005 - bagi yang belum dikaruniai anak

Untuk dikaruniai anak pertama saya menunggu cukup lama (1 tahun), dan pernah keguguran pula….
Memang rasanya sediiih sekali. Dan alhamdulillah saat itu saya dikaruniai hikmah yang banyak.
Bagi teman-teman yang memperoleh cobaan yang sama, saya hanya bisa mengutipkan artikel berikut.
Semoga bermanfaat.

ADA HIKMAH DI BALIK ITU*

Rasulullah saw pernah bersabda,
“…Sesungguhnya setiap musibah yang menimpa seorang muslim adalah kafarat (penghapus dosa) baginya, meski hanya duri yang menusuknya dan kecelakaan yang menimpanya” (riwayat Muslim dan lainnya dari Abu Hurairah).
Demikian pula ketika kita diuji oleh Allah swt dengan belum juga dikaruniai anak. Selain terhapusnya dosa, banyak hikmah lain yang bisa kita petik dari cobaan ini, di antaranya:

1. Menjadikan kita lebih giat berusaha
Umumnya, apabila kita punya keinginan besar dan belum tercapai akan membuat kita lebih giat berusaha untuk mendapatkannya. Dengan belum dikaruniai anak akan membuat kita lebih bersemangat untuk berusaha dan berdoa. Ini akan memberikan pengaruh yang besar pada jiwa untuk tidak mudah putus asa.

2. Membuat kita sadar bahwa manusia tak punya kuasa
Walaupun kita telah berusaha dengan berbagai cara dan berdoa namun selama Allah swt belum menghendakinya maka tak akan ada hasilnya. Di sinilah kita akan semakin sadar bahwa manusia tidak bisa apa-apa. Manusia tak punya kemampuan apapun untuk mengubah kehendak-Nya. Hal ini akan menjadikan kita lebih tawadhu’

3. Lebih dekat kepada-Nya
Harapan yang besar untuk segera punya anak akan membuat kita lebih dekat kepada-Nya karena hanya Allah swt yang dapat menghadirkan anak. Ini akan menjadikan kita terus berusaha dan berdoa memohon kemurahan-Nya. Seringnya kita berdoa akan membuat kita semakin tergantung kepada Allah swt dan akhirnya membuat kita semakin dekat kepada-Nya.

4. Membuat kita lebih bisa berlapang dada
Sebagai seorang hamba yang hanya berusaha dan berdoa, kita Cuma bisa berlapang dada dalam menerima kenyataan yang ada. Hal ini akan membuat kita lebih bisa bersabar terhadap ujian-ujian lainnya. Pada akhirnya membuat kita lebih tenang dalam menjalani hidup.

5. Menjadikan kita lebih pengertian.
Belum hadirnya anak menjadikan beban tersendiri bagi pasutri. Bagi suami, kondisi demikian menuntutnya untuk lebih pengertian terhadap istri. Istri mesti lebih dibesarkan hatinya dan terus disokong untuk bersabar. Begitu pula, ketika suami yang mandul, maka istri juga dituntut sama, bisa membesarkan hati suaminya.

6. Lebih menyayangi sesama
Kerinduan akan hadirnya buah hati akan membuat kita lebih sayang pada anak-anak. Walaupun bukan anak sendiri namun kehadiran mereka sedikit banyak mampu mengobati atau melupakan kegundahan hati. Hal ini secara tidak langsung mendidik jiwa kita untuk semakin sayang pada sesama. Membuat kita semakin sadar akan pentingnya orang lain dalam kehidupan kita.

6. Mendapatkan balasan pahala yang besar.
Belum juga ada anak membuat kita sedih. Kesedihan demikian ketika dijalani dengan sabar dan tawakal, akan menjadikan kita berhak mendapatkan kenikmatan yang besar kelak di akhirat. At Tirmidzi meriwayatkan dari Jabir r.a secara marfu, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya dicabik-cabik ketika di dunia karena iri melihat pahala orang-orang yang tertimpa cobaan”.

DIGANTI YANG LEBIH BAIK

Satu lagi yang perlu diketahui, bahwa setiap doa yang kita panjatkan pasti akan dikabulkan oleh-Nya, selama memenuhi syarat-syarat berdoa tentunya. Karena Allah swt berjanji demikian. Dan dalam pengabulan doa, tidak harus dikabulkan dalam bentuk yang kita minta, bisa juga berupa perkara lain (yang semisal) yang itu lebih baik bagi kita, atau ditangguhkan pengabulannya sampai di hari kiamat kelak. Sehingga kita tak perlu bersedih ketika doa yang kita panjatkan belum juga dikabulkan-Nya. Allah swt pasti mengabulkannya, hanya mungkin dalam bentuk lain atau ditunda sampai di akhirat kelak. Tugas kita sekarang hanyalah terus berusaha dan berdoa, tidak putus asa. Hasilnya diserahkan sepenuhnya kepada-Nya. Semoaga kita termasuk orang-orang yang bersabar. Amin.

Dari majalah lain** saya kutipkan juga
Apabila ditaqdirkan Allah sepasang suami-istri sudah menikah sekian lama, namun belum juga dikaruniai anak, maka janganlah ia berputus asa dari rahmat Allah swt. Hendaknya ia terus berdo’a sebagaimana Nabi Ibrahim a.s. dan Zakaria a.s telah berdoa kepada Allah swt., sampai Allah mengabulkan do’a mereka. Dan hendaknya bersabar dan ridha dengan qadha dan qadar yang Allah tentukan, serta meyakini bahwa semua itu ada hikmahnya.

Do’a mohon dikaruniai keturunan yang baik dan shalih terdapat dalam Al Qur’an yaitu
“ Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih (QS Ash Shaafat:100)

“ Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa (QS Al-Furqaan:74)

“ Ya Rabbku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris yang paling baik (QS Al Anbiyaa:89)

Mudah-mudahan Allah swt memberikan keturunan yang shalih kepada pasangan suami-istri yang belum dikaruniai anak

---
*Majalah Nikah Vol.3, No.11 Pebruari 2005 hal.6-7
**Majalah As-Sunnah Edisi Khusus/VIII/1425H/2004M hal.55

***

Tidak ada komentar: