Kamis, 18 Desember 2008

arsip ier 17 Januari 2005 - di antara dua ibu

***
Udah lama nggak nulis.

Saya sebetulnya pengen, tapi capek banget.
Rontok nih, kalo pembantuku sakit. Hampir seminggu!

Kemarin2 lagi banyak merenung tentang
Betapa Allah telah banyak memberi pelajaran untuk saya lewat kedua ibu saya.
Setelah menikah kan kita jadi punya dua ibu!
Dua-duanya cerewet berat, tapi memang dalam rangka menurunkan ilmu keibuannya. Kadang bikin saya kesel, tapi ternyata bener juga apa yang mereka bilang.
Walau ada juga mitos-mitos yang membuat saya tetap harus berlapang dada.
Jangan menolak, tapi dengarkan saja.
Ibu saya adalah ibu rumah tangga sejati serta rajin mengaji.
Mertua saya adalah wanita karir yang juga ibu yang baik sekali dalam mendidik anak-anaknya.

Wah... modal besar bagi saya untuk menjadi wanita karir yang pandai mengurus rumah tangga dan anak-anaknya, serta rajin mengaji.

Ingat apa kata mereka...

"Harus cekatan kalau kerja di rumah"
"Jangan tidur lagi kalo abis shubuh"
"Yang sabar kalo ngedidik anak"
"Anak jangan suka dimarahin"
"Kalo pilek pakein kaos kaki, kasih minyak telon di ubun-ubun"
"Makanan harus diistimewakan sampai anak usianya tujuh taun"
"Jangan sering dikasih Mie ya"
"Bangun harus lebih dulu dari suami"
"Cepet ambilin air buat Mas Wiska, nanti keburu dateng"
"Makan yang banyak, ibu rumah tangga harus kuat"
"Biasakan tidur sedikit, paling lama lima jam!"
"Perhatiin tuh penampilan suami"
"Ingetin Mas Wiska, tesisnya cepet kerjain"
"Kasih vitamin mesti rutin, jangan lupa"
"Siapin dulu makan anak-anak, baru pergi"
"Jangan lupa baca Qur'annya, tahajudnya"
"Perhatiin penampilan, dandan yang bener"
"Pengeluaran biasakan dicatet"




***

Tidak ada komentar: