Ramadhan 12 -- gempa

***
Sore ini sebagian pulau Jawa diguncang gempa. Saya sendiri gak ngerasa. Tapi efek tegangnya cukup terasa hingga 10 menitan.

Tadi anak-anak minta dibelikan bolpen di Borma Cipadung, dan saya menurutinya. Barangkali gempa itu terjadi saat saya dan anak-anak turun dari mobil. Kami sempat masuk ke counter alat tulis, tapi keburu dengar suara orang-orang menjerit sambil berlarian keluar toko.

Tidak tau apa yang terjadi, saya cuma panik melihat orang-orang panik. AlhamduliLlah masih tampak tenang di hadapan Arif dan Sofi.
"Yuk, keluar aja yuk..", kata saya sambil setengah menarik mereka. Saya coba berjalan cepat, tapi setenang mungkin, walau deg-degannya luar biasa.
AlhamduliLlah juga.. counter alat tulis ada di dekat pintu keluar sehingga saya dan anak-anak tidak perlu berdesakan dengan para pengunjung toko yang berhamburan keluar.

Ah, begini ya rasanya kena bencana alam...
Di tengah keramaian ratusan orang, terasa sekali kepanikannya. Padahal tadi itu kan gak seberapa ya?
Telpon langsung berdering dari mamah, dari suamiku, dan dari adik iparku yang masih di Jakarta. Memastikan semua baik-baik saja.

Jadi teringat akan suatu hari nanti, ketika bumi diguncangkan dengan dahsyat oleh Nya, dan mengeluarkan beban beratnya...
Semua manusia akan seperti tadi, akan hanya memikirkan bagaimana menyelamatkan dirinya sendiri.

***
Dan datang sms dari Rena, menanyakan kabarku...
"AlhamduliLlah, saya baik-baik saja Rena, malah lagi nulis nih..."
***

Jaringan telpon pada mati ya...semoga semua baik-baik saja. Semoga Allah melindungi kita dari segala bencana. Aamiiin...



***

Dan sms lagi... dari Ibu mertuaku di Jakarta...
AlhamduliLlah.. masih diberi izin dari Nya untuk bisa menjawab...
"Kami baik-baik saja, Eyang..."

***