Selasa, 10 Agustus 2010

sang pengancam

***
Nasihat yang sangat mengena buat saya di sebuah forum majelis ta'lim. Katanya, jangan sampai kehadiran kita menjadi ancaman bagi orang lain.
Akang tersebut mencontohkan ketika dia menelpon bawahannya untuk menanyakan sebuah tugas, dia bertanya dulu “Nyaman tidak kalau saya menanyakan tentang tugas ini? Apa antum tidak sedang ada masalah?”



Hmm... saya jadi berpikir, seberapa sering kehadiran saya tidak disukai oleh orang lain? Baik itu di dunia maya ataupun nyata. Sementara saya sendiri sampai saat ini -masih- tidak menyukai kehadiran seseorang di wall fb saya ataupun di friendlist YM saya.
Dua orang 'terpaksa' saya hide wall fbnya karena gak kuaaaat baca status-statusnya yang gak nyambung ke saya tapi membuat saya su'uzhan padanya. Lebih baik tidak tahu sama sekali daripada membaca satu saja statusnya. Biarlah. Dia gak tau kalau wallnya saya hide. Daripada saya berprasangka buruk terus sama dia.

Dan satu lagi teman YM, yang setiap ketemu online dia selalu menanyakan kabar saya... bla.bla.bla.. dst dst yang pada akhirnya dia seperti menyalahkan status saya sebagai ibu rumah tangga pengangguran gak berduit... ujung-ujungnya .. kayaknya sih.. nantinya.. bakal muncul tawaran untuk jadi downlinenya... Ya sudahlah.. daripada saya kesel melayani obrolannya, mendingan dipermanent offline aja... heuheu.. maap...

Di dunia nyata ada pula beberapa orang yang bawaannya males aja untuk saya temui. Entah karena cerewetnya, muka masamnya, atau marah-marahnya... ataupun yang tiap ketemu pasti dia pengen jual sesuatu sama saya.
Ih.. mending gak usah ketemu deh kalo gak penting-penting amat.

Hoooo....

Ternyata begitu mudahnya ya saya menilai orang lain sebagai pengancam bagi kesenangan saya?
Sempatkah saya berpikir apakah saya pernah jadi pengancam bagi orang lain?
Ketika saya online YM... adakah yang tiba-tiba memutuskan untuk offline? Adakah yang permanently offline? Atau bahkan mendelete nama saya? Adakah yang menghide wall FB saya? Sementara saya tidak menyadari perlakuan tersebut?
Kalau ada.... hiiiiiiiiiiikkkkkkkkkkkkkkkkssss.... bener-bener akan jadi tamparan yang teramat keras buat saya... Amat keras

Bukannya saya tak pernah bermasalah dengan orang di dunia maya.
Pernah. Tentu saja pernah. Ada kasus yang saya sampai sekarang gak ngertiii.. (hanya berusaha untuk mengerti) kenapa dia meremove saya dari fbnya, seperti yang saya tulis di posting yang lalu.
Ada juga satu lagi yang mungkin.. gak tau ya.. sampai sekarang sepertinya masih memusuhi saya gara-gara fb juga. Dan saya juga gak ngertiiiiii... sampe saya klarifikasi kesana kemari, dan semua bilang kalau saya gak salah. “Dia aja yang cari masalah... Emang orangnya gitu,” kata teman saya yang lain... huhu... whatever lah... yang penting saya mah gak pernah musuhin dia sedetikpun.

Sementara itu... dua minggu menjelang Ramadhan ini ada tamparan dari-Nya untuk saya. Sebuah tamparan karena ternyata ada yang -sempat, sementara waktu- tidak menyukai kehadiran saya dalam kesehariannya. Masalahnya sudah selesai, tapi cukuplah masalah itu yang membuat saya mungkin bisa berubah permanen (jadi lebih cantik )

Sudahlah.. sesuatu itu tidak bisa saya ceritakan di blog ini (maaf ya Lesly, Manik, dkk.. anggap aja posting ini sebagai penggugur kewajiban menepati janji di comment status saya.. hihi..)
Do'akan saja agar saya selalu berubah ke arah yang lebih baik ya .. baik.. dan lebih baik lagi.., cantik dan lebih cantik lagi hatinya, hingga tiba pada saatnya jatah hidup saya berakhir, dan saat itulah saya berada dalam kondisi terbaik dan tercantik seumur hidup.

Meskipun meminta maaf khusus dalam rangka jelang Ramadhan tidak ada contohnya dari RasuluLlah SAW, tak ada salahnya bila saya mohonkan maaf dari teman-teman semua atas segala kesalahan dan kekhilafan yang telah saya lakukan baik sengaja maupun tidak disengaja. Yang langsung maupun tidak langsung, baik tulisan maupun perkataan.
Sungguh lebih baik saya didamprat habis-habisan secara langsung, kalau perlu sampe saya nangis darah (halaaah... lebay..), tapi sesudah itu beres dan damai, daripada diam-diam ada yang tidak suka dengan tingkah polah dan perlakuan saya pada kalian semua.

Tak ingin sama sekali kehadiran saya jadi sebuah ancaman bagi siapapun. Saya ingin jadi orang yang menyamankan bagi keluarga dan teman-teman, atau minimal, ada ataupun tidak adanya saya gak ngaruh.
Mending gak ngaruh daripada berpengaruh negatif kan...?



Akhirul posting, selamat datang Ramadhan, selamat beribadah teman-teman, bulan yang kita rindukan akan datang segera dalam hitungan menit... semoga Allah berkenan membersihkan hati dan pikiran kita dari segala sesuatu yang tidak diridhoi Nya, dan menjaga kesuciannya hingga akhir kehidupan kita.

Ya Rahiim, luluhkanlah hati siapapun yang masih memusuhi saya, yang tak suka akan kehadiran saya, agar mereka memaafkan segala kesalahan saya padanya.

“Ya Rabb, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami, dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir” (QS Ali Imraan 147)

Allahumma Aamiin...

***

2 komentar:

rena puspa mengatakan...

seriusan niiih.....mo ditampar beneran pertama???....butuh sukarelawan ga??....hubungi sayah yaaa kalo butuh...hahaha....kabur ah

Lesly Septikasari mengatakan...

semoga kita menjadi lebih baik. aamin..
teh saya hapus komen sebelumnya, bisi dianggap hutang. teu nanaon, itu mah cuma ngasi ide aja klo ada tulisan baru :p