Kamis, 29 Oktober 2009

hati-hati loperamid !!

***

Hari Ahad kemarin, teman saya dengan paniknya menelpon.. mengabarkan keponakannya (2 tahun) masuk ICU setelah minum setengah tablet imodium. Perut membengkak, diikuti sesak nafas, dan serangan pada jantung.

InnaliLlahiii... anak dikasih imodium???

"Itu dibeli atas resep dokter Ir !!"

Glek.. saya semakin merinding mendengarnya... sedikit ketakutan karena tablet putih kecil mungil itu tersedia di apotek saya dalam jumlah banyak, dan entah kenapa di bulan september kemarin tablet itu laku keras.

Dan Selasa kemarin, teman saya itu mengabarkan via sms bahwa keponakannya telah meninggal dunia. Dan penyebabnya jelas, karena reaksi dari penggunaan imodium. InnaliLlahii wa inna ilaihi raaji'uun...

Mohon maaf karena saya menggunakan merek dalam tulisan ini dengan jelas.. biar para pembaca lebih ngeh aja..
Memang rata-rata orang lebih mengenal merek kan, daripada nama generiknya??


Masyarakat sudah mengenal imodium atau Lodia yang berisi loperamid 2mg ini sebagai obat yang tokcer untuk pengobatan diare. Sayangnya memang mereka seringkali kenal tokcernya saja daripada mengenal seberapa keraskah obat tersebut mempengaruhi tubuh.

Saya sebagai apoteker saja taunya sedikit-sedikit seiring jam terbang di apotek. Ada kasus.. baru nyari literaturnya. Learning by doing tea.
Belum sampai tamat juga sih.. saya mengkaji seberapa kerasnya imodium yang berisi loperamid ini. Tapi saya tau, obat ini amatlah berbahaya. Mewanti-wanti setiap pembelinya agar menggunakan obat tersebut sesuai dosis. Jelas penggunaannya untuk siapa (harus untuk di atas 14 tahun), pun penyebabnya apa. Bila dalam dua hari tidak sembuh, hentikan! Pembelian pun saya batasi hanya sampai empat tablet saja. Mending orangnya bolak-balik aja ke apotek daripada nyetok obat macam ini di rumah.

Penggunanya harus sudah pernah menggunakan obat diare lain yang ringan, yang dijual bebas. Bila sudah mencoba dan tidak sembuh, okelah saya kasih imodium.
Lebih bagus lagi kalau mereka memintanya atas resep dokter.

Tapi parahnya, di kasus teman saya ini, Imodium memang diminum atas resep dokter.
Ah.. saya bisa nyalahin dokternya, ya bisa juga nyalahin apotekernya, atau siapapun yang nerima resep. Lha kok nurut-nurut aja apa kata dokter !! Pake dong ilmu obatnya coy!

Syukurlah asisten saya cukup berhati-hati. Baru saja selasa pekan lalu dia nelepon saya dari apotek
"Bu, boleh gak anak dikasih imodium??" dan tentu saja jawaban saya tidak.
Huhuhuuu.. kalo inget kejadian itu saya merinding lagiiii....

Sampai saat ini masih juga tersisa sedikit ketakutan, karena masyarakat kadang suka kreatif sendiri.
Apa yang dia minum tokcer.. dikasih juga buat anak dalam dosis setengah atau seperempatnya. Ya gak bisa gitu lah.

Pernah kejadian tuh, kebetulan ini di wilayah apotek teman saya. Bapak-bapak beli imodium karena diare. Dan ketika anaknya diare juga.. ehh.. dia kreatif saja memotong imodium seperempatnya dan diberikan pada anaknya (4 tahun). Walhasil, setahun terakhir ini anaknya itu bermasalah ketika BAB. Amat susah keluarnya kecuali diberi pencahar.

Sooo.. teman-teman, tentu saja kasus ini tak berhenti pada loperamid saja. Banyak obat-obatan lain yang kita harus berhati-hati dalam menggunakannya, terutama untuk anak, lansia, ibu hamil dan menyusui.

Untuk teman-teman dokter, saya sebagai apoteker cukup rajin lho menyarankan para pelanggan untuk pergi ke dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan obat apa yang dipakai. Apalagi jika sakitnya membutuhkan diagnosa yang lebih jelas.
Tapi biasalah, .. orang-orang.. digituin malah protes..
...

Oya punten juga di sini gak saya share lebih jelasnya mengenai farmakologi dari loperamid.. heuheu..
Barangkali teman-teman saya di 'serambi sehat' bisa lebih ilmiah dalam membahasnya.

Mohon do'anya ya temans, agar saya bisa lebih amanah lagi dalam mengemban profesi sebagai apoteker di apotek..

***

7 komentar:

Dika Amelia Ifani mengatakan...

masya allah, teh. ini baru satu kasus, satu obat. belum satu golongan..harus selalu diupdate ya teh? apalagi dk yang belum banyak jam terbang (atau gak ada jam terbang ya)

Lesly Septikasari mengatakan...

klo gitu baiknya diberi obat apa atuh teh??
klo orang dewasa bisa aja diobati dengan sari daun jambu (terbukti ampuh di keluarga sy)

Lita Edia mengatakan...

saya suka parno sama dokter...sekalinya berusaha percaya kemaren pas akmal sunat...nenang-nenangin diri nggak kroscek ke apoteker langgananku, Ier:)....eh tenyata salah dosisna nya ....eugh...

Anonim mengatakan...

klo ini sih kelebihan dosis.. loperamid boleh digunakan untuk anak-anak tp dengan dosis 0,1 mg/KgBB/Hari..

bunda rina mengatakan...

ya ampun,, ngeri bacanya

Unknown mengatakan...

Teh, nenek saya umur 80 tahun, udah diare lebih dari dua minggu. Kira2 bagusnya pake obat apa ya?

Anonim mengatakan...

Masa sih..sampe bgtnya...sy minum gpp kog. Malah cepat berhenti diarenya. Mungkin dosisnya salah.