Selasa, 18 November 2008

!!!! DBD sembunyi di balik cacar air !!!!

Baru tadi pagi Arif cerita kalo stiker spiderman yang dia pasang di buku penghubungnya adalah pemberian dari seorang teman satu mobil jemputan bernama Aksal.
Aa Aksal, begitu dia panggil.
Stiker itu sudah hampir seminggu menempel di bukunya, tapi Arif baru cerita sekarang.
"Wah, Aa Aksal baik sekali ya..", komentar saya.

Dan siangnya sepulang sekolah, Arif tampak lesu.
Sesudah buka sepatu, dia langsung bilang sama saya,
"Mi.. Aa Aksal meninggal.."
Kontan saya kaget, karena baru tadi pagi saya mendengar nama itu dari mulut Arif, tapi kok siangnya ada berita ini?!
InnaliLlahii wa inna ilaihi raaji'uun.

Beberapa saat setelah itu Arif memang tampak murung. Mungkin dia baru merasakan ada orang yang cukup dekat dengannya, setidaknya di sepanjang perjalanan pulang setiap hari, tiba-tiba terkena sesuatu yang bernama: meninggal.
Kaget barangkali.
Saya aja langsung merinding. Selalu merinding bila mendengar ada anak yang meninggal.

Besoknya saya langsung cari tau, kenapa Aksal meninggal.
Kabarnya dia anak kelas 2.

Ternyata.. beberapa hari lalu dia terkena cacar air.
Ooops.. saya langsung merasa 'bersalah'..
bukan apa-apa.. karena beberapa minggu sebelumnya kan Arif yang duluan cacar air, terus nularin sepupunya, terus dari sepupunya nularin Sofi, ..
bukannya tidak mungkin kalau virus cacar yang datang ke Aksal adalah cicitnya virus yang datang ke Arif.

Wallahu a'lam.

Cacar? Kok meninggal?
(heh.. elu aja yang lagi ngeblog bisa tiba-tiba terkapar Ier!!)

hm.. maksud saya..
(iya.. iya.. just kidding, tapi hati-hati aja ya!!)

Ya, ya, semoga tulisan-tulisan saya diterima di sisi Nya.. Aamiin..

Aksal yang divonis cacar air, ternyata juga mengidap demam berdarah yang gejalanya baru muncul setelah Aksal diperiksakan ke dokter.
Wajar saja kalau kata dokter Aksal hanya terkena cacar air.
Saya saja memeriksakan Arif ke dokter hanya satu kali, pada saat terlihat ada buntus merah di punggung dan perutnya. Setelah diberi obat, ya sudah.. gejalanya tampak berlangsung seperti kebanyakan orang-orang cacar air. Ada demam sedikit, agak gatal dan sakit pada buntus-buntus yang besar, lama-lama mengering, dan kemudian sembuh.
Dan kasihan juga Sofi.. ketika menampakkan gejala yang sama, saya malah sama sekali tidak membawa dia ke dokter. Babat saja dengan obat yang sama dengan Arif.
Judulnya P3: penghematan (padahal pelit)

Setelah mendengar tentang sakitnya Aksal sebelum dia meninggal, saya jadi tegang juga.
Kalo kata orang sunda mah "reuwas kareureuhnakeun".
Jadi mikir, gimana kalo Arif dan Sofi terkena DBD juga saat mereka cacar air???
Kagetnya telat.

Dipikir-pikir.. meskipun banyak perbedaan, tapi gejala cacar air dan demam berdarah memang ada kesamaannya yaitu adanya demam dan munculnya bintik-bintik merah pada kulit.
Saya sebagai orang awam mungkin kalau mindsetnya udah cacar air.. maka gejala DBD yang muncul seperti itu akan dianggap gejala dari cacar air aja ya?!

Hm, kalo kita mau lebih teliti dan ngelmu lagi mah, sebetulnya kan cacar air dan demam berdarah ada gejala spesifiknya.
Punten .. mudah-mudahan ini gak bikin error laptop saya, soalnya jarang-jarang blog si Ier ini mengangkat hal-hal bernuansa ilmiah =P
-----

Baca terus ya, ceritanya penting nih..

Gejala Cacar Air:
Mula-mula timbul bintik merah kecil yang berubah menjadi benjolan (vesikel) berisi cairan jernih dan mempunyai dasar kemerahan. Dalam 3-4 hari vesikel menyebar ke seluruh tubuh. Mula-mula dari dada, punggung, lalu ke muka dan bahu serta anggota gerak. Kadang timbul rasa gatal. Lama-lama cairan jernih itu menjadi keruh, kemudian mengering. Beruntunglah vesikel yang tidak sempat pecah tergaruk, karena kalo sempet pecah.. ada bekasnya yang sulit hilang.
Tidak semua berlanjut berisi cairan sih.. ada juga yang cuma bintik merah aja dan menghilang dengan sendirinya.

Pangangguran saya dan Arif menghitung vesikel+bintik merah di tubuhnya saat cacar air, ternyata jumlahnya 204!!
(duh... gak penting banget sih)

Gejala demam berdarah:
Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius), yang kalo kata Tika Bisono di TV, demamnya menyerupai pelana kuda.
Pernah lihat kuda? Mm.. pelananya ya Bu, bukan celananya:
ini nih...


Huhuy.. gaya euy aya gambarna..

demam pelana kuda


Gejala lainnya yang bisa kita kenali antara lain adanya bentuk perdarahan di kelopak mata bagian dalam, mimisan, atau feces berdarah, yang semua ini berupa 'atau' yaaa.. gak usah semua dialamin dari atas sampai bawah begini deh.
Ada juga gejala mual, muntah, penurunan nafsu makan, sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala. Fh...
Dan.. gejala yang sama dengan cacar air tadi itu.. yaitu munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

Seandainya.. karena saat ini hanya bisa berandai-andai..
seandainya orang tuanya Aksal nyadar bahwa anaknya demam berdarah, dan dibawa ke lab, maka mestinya
pada pemeriksaan darah hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3, dan terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal.
Yang tentu saja mestinya ditolong dengan segera oleh paramedis.

Namun memang takdir berkata lain.
Aksal yang trombositnya drop.. masih dikira cacar air saja.
Orang tuanya nyadar sewaktu Aksal sulit bernafas dan tubuhnya membiru.
Sempat dibawa ke rumah sakit, namun terlambat sudah.

Hiks..

Semoga hal ini tidak terjadi pada anak-anak lainnya.
Karena itulah saya membaginya di sini.
****

2 komentar:

ier mengatakan...

Hihi.. jadi malllu...
gambarnya kok kepotong ya, dan saya gak bisa ngeditnya lagi.
Bae ah..
Sing penting 'pelana kuda'

Lita Edia mengatakan...

Sararieun nya, keur mah saya kalo anak sakit sok santai pisan, ngan nelp Ier atawa Aldi:), tiap hanif panas, kukasih aja madu + habbat, gak pake parasetamol, kok lebih cepet sehat. Yang biasanya panas 2-3 hari,kalo pake habbat 1 malam saja. Eh pas browsing ada yang bilang pake habbat sekalipun harus hati-hati karena ada efek samping, jadi mikir-mikir deh!