Jumat, 31 Oktober 2008

ada apa dengan sofi

Sofi mogok sekolah.
Sesuatu yang tidak saya sangka bisa terjadi pada dirinya, meskipun saya pernah bilang kalau semua anak itu unpredictable.
Selama ini saya lihat Sofi yang periang, Sofi yang stabil emosinya, yang selalu tersenyum, yang selalu semangat kalau pergi sekolah.
Tapi tidak untuk hari Rabu, Kamis, dan Jum'at ini.
Kenapa ya?

Rabu dia sekolah, tapi kata gurunya dia seharian sensi banget. Dikit-dikit nangis.
Katanya sih emang Rabu itu ada temennya yang ngerebut tempat duduk favoritnya di kelas.

Kamis mogok, meskipun ditawarin untuk ditunggu sama neneknya di kelas.
Tadi dia mau sekolah, tapi saya dampingi di kelasnya.
Berhasil ikut menggambar satu ekor sapi yang tersenyum.
Tapi dia sendiri .. tampak sedih.

Setelah gambar sapi itu dikumpulkan, dia nangis lagi di pangkuan saya.
Sampe temen cowoknya yang bernama Hukma tiba-tiba mengulurkan tangannya ke Sofi buat salaman.
Mungkin merasa bersalah liat Sofi nangis. Padahal Hukma gak ngapa-ngapain.

Sahabatnya, Salma, selalu bertanya,
"Sofi kenapa?"
"Sofi main yuk?"
"Sofi makan yuk?"

Hukma dan Salma memang anak-anak yang paling ramah dan murah senyum di kelas A itu. Hukma sama dengan Sofi, punya lesung pipit di kiri kanannya. Sementara Salma, putih bersih cantik dan pandai menghibur.

Tapi... ada apa dengan Sofi?
Kita lihat Senin nanti ya, berhubung besok dia libur.
Kata Lita, mending saya dampingi dulu sampe dia stabil.

***

Tidak ada komentar: