Jumat, 24 Oktober 2008

Pokoknya..beri saya ANTIBIOTIK!!!!

Malam, jam sembilanan. Saya udah mau pulang dari apotek.
Tapi masih ada juga yang nyambangin apotek saya. Malah agak rame kalo agak larut.
Kalo jam segituan biasanya sih bapak-bapak yang kebelet...
...cari 'sarung'.. hehe.

"Teh, minta antibiotik yang paling bagus", kata seorang pemuda yang maaf.. agak kumal.
(yang paling bagus? yang paling mahal sih ada..)
-keluhannya apa A?
(saya biasa manggil Aa ke pelanggan laki-laki muda. Jadi lebih akrab aja)

Ditanya gitu dia diem..

"Yang paling bagus aja Teh"

-Kan tergantung sakitnya apa, di daerah mana
(Kata saya sedikit menata kata, biar dia faham)
-Nanti kalau salah, bisa tambah sakit
-Antibiotik mah banyak macemnya, gak bisa sembarangan
(saya jelaskan dalam bahasa sunda..)
Dia diem lagi. Keukeuh gak mau bilang dia sakit apa.
Terpaku di depan etalase. Bengang bengong. Lama.

Saya gak sabar, pengen pulang.
Dari tadi tas sudah menclok di pundak kanan saya.
Plus tas laptop di sebelah kiri.
Keliatan banget sama pelanggan kalau saya udah mau pulang.
Udah serah terima pula dengan asisten.

Saya tinggalkan ruang pelayanan dan pemuda itu. Mau pulang lewat pintu samping belakang.
Toh udah ada asisten saya.
Ternyata dari depan etalase, si pemuda itu ke belakang. Nyamperin saya yang keluar dari pintu samping .
Dekat.. 2 meteran.. dan tercium aroma tubuhnya..yang bikin saya selangkah mundur.
Bisa dipastikan dalam satu minggu dia gak mandi.

"Teh, mun berobat ka dieu kumaha nya?"
Dia menyerahkan sebuah kartu nama ke saya. Saya terpaksa bernafas lewat mulut.
Lampu di teras samping apotek itu agak remang-remang. Mata saya yang akomodasinya sudah kacau agak sulit baca kartu nama dengan tulisan perak di atas hijau itu.
Tertulis di sana nama seorang Haji (catat: bukan dokter).

"Pa haji ieu teh tiasa ngalihkeun panyawat ti manusa kana domba"
(Halagh...)
"Da atuh ka dokter tos tilu kali, saur dokter teu nanaon..padahal mah abdi teh nyeri pisan"
(saya bingung..)
Sebelum saya tanya -lagi- sakitnya di daerah mana, dia udah bilang sesuatu yang...

huaaaa... ternyata dia suka main perempuan.. huaaa...

"Tapi tos henteu ayeuna mah Teh.. terahir mah september"

Huaaaa... takuuuuut...

"Janten kumaha Teh pami abdi berobat ka pa haji eta?"
"Mangga we A, pami percanten mah"
Saya udah ambil ancang-ancang mau kabur.

"Tapi ayeuna abdi nyeri pisan"

-ngagaleuh penahan nyeri we A...
kataku sambil setengah lari ke depan apotek

-Supyan.. asam mefenamat buat Aa ini nih...
saya kasih perintah ke asisten..dan segera masuk mobil. Starter... byuuuurrr...
Dari spion saya lihat si Aa itu mengamati kepergian saya..

Hiiii....

-----------------------------------------

"Teh, ada obat ini nggak...mm.. apa ya.. ada oks oks nya gitu.."
- Apa ya?
- Keluhannya apa A?
"Antibiotik lah"
Saya nebak pake beberapa nama antibiotik. Tapi selalu 'bukan'.
- Keluhannya apa?
sekali lagi saya tanya si Aa itu.
"Ya teteh sebutin aja dulu semua antibiotik yang ada di sini.."
WHEW!! Sidang, naon ieu teh.. Jangan2 dia pengen tau spektrumnya juga?

- Banyak atuh A, susah kalo disebutin satu satu mah.. Aa keluhannya apa?
Keukeuh saya nanya.
"Yaaah..emmm.... daerah bawah lah...", katanya pelan.
Saya mulai males.
"Dulu saya pernah gini juga.. dikasih obatnya itu.. yang 'oks' itu.."
-Ya ke dokter lagi aja atuh
"Ayolah Teeeh... antibiotik apa aja lah.."
- Ya gak bisa gitu dong.. ntar saya salah..
- Ke dokter aja lagi....

"Terserah Teteh aja atuh lah, saya mau antibiotik sekarang"
Agak kesal juga saya..
Akhirnya saya kasih dia ciprofloksasin beserta aturan pakainya.
Setidaknya ada oks nya gitu lah..

Dan tanpa diminta, dia akhirnya jelasin sama saya..

"Itu teh.. soalnya.. saya.. mm...kejepit resleting..."

Saya cuma tampakkan senyum. Dan setelah dia pergi, saya ketawa-ketawa.

Sedikit membayangkan...
Kira-kira dia kejepit resleting atau- 'suka' -kejepit yang lain yaaaaaa =P

*****

1 komentar:

Fajar Ramadhitya P mengatakan...

Assalamualaikum, Salam kenal.
Saya juga pernah kedatangan pasien seperti itu. Dia lebih terbuka sih soal penyakitnya tapi bilangnya temennya yang sakit...