Selasa, 08 Januari 2013

gue

***
Orang bilang blog itu bukan diary. Jadi mestinya blog itu ilmiah kali ya. Berisi sekumpulan analisis yang kemudian disimpulkan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah makna. Lebih keren lagi kalo udah campur-campur bahasa Inggris. Atau mungkin dalam bahasa Inggris. Tampak keren sekali itu blog.
Kebayanglah itu seorang penulisnya adalah orang yang cerdas, gaul, pintar, dan berwawasan luas.

Ya tapi da itu bukan saya juga kali. Karena makin hari saya makin mengenal diri. Usia 35 bukan lagi saatnya pencarian jati diri. Mun masih nyari, ka mana wae atuh kamari? Hahaha.
Dan ya alhamduliLlah saya senang dan bersyukur dengan segala apa yang saya punya. Sirik sirik dikit masih ada lah sama orang yang jauh lebih maju. Bisa jadi usia saya masih bisa kok untuk bergerak mengejar ketinggalan, walau tidak secepat masa keemasan waktu muda dulu.

Apa yang jadi cita cita saya sekaligus apa yang jadi penyesalan saya kini lebih saya curahkan pada anak. Saya gak bisa berenang (bisa deng tapi palingan 20 meteran), maka sekarang saya kursuskan anak anak biar bisa berenang. Mumpung ada, mumpung bisa. Saya ajak anak-anak untuk bisa lebih membuka matanya melihat banyak hal yang mereka bisa lakukan dan pelajari. Kalau mau, ayo kita belajar. Begitulah.

Saya senang waktu pembagian rapor kemarin, gurunya Arif dan Sofi bisa melihat sisi lain kemampuan anak-anakku itu.
Sofi pintar menulis, Sofi pandai berbahasa. Dan kalau disuruh bicara di depan, suaranya keras, intonasinya baik, pengucapannya pun jelas. Kata gurunya begitu.
Cita cita dia memang jadi pemberita katanya sejak dulu. Alias jadi presenter acara TV, pembawa berita, reporter ..
Saya lihat tulisan dia memang baik dari tata bahasa dan penulisannya. Enak dibaca dan cukup detail dalam menceritakan sesuatu.
Sementara ini senangya memang baca novel anak. Buku paling tebal yang dia baca adalah Toto-Chan. Tamat. Dan dia biasanya bisa menceritakan kembali kalau ditanya.

Arif, kata gurunya berbakat jadi pengajar.
Iya banget.
Terutama matematika, dia bisa menjelaskan dengan cukup mantap.
Perkalian dengan menggunakan jarimatika, saya tau dari dia. Terus semacam pohon faktor gaya baru gitu, dia bisa menjelaskan juga ke saya.
Gilirannya disuruh baca buku sejarah, dia mudah tertidur. Disuruh belajar, belajarnya bentar, bilangnya gampang. Dan ternyata nilai rapor dia bagus. Dia jadi cowo paling pintar di kelasnya. Rengking 1 Vyona, rengking 2 Putri, dan Arif rengking 3.
Saya 'ngadu' sama gurunya. Arif malas belajar kalau di rumah.
Gurunya bilang, Arif memperhatikan dan mendengarkan guru kalau di kelas. Tampaknya itu cukup buat dia.
Hmm. bisa jadi. Karena kalau dia udah tertarik pada sesuatu, bisa sampe gak denger apa apa lagi selain sesuatu itu. Khusyuk.

Cita citanya tetep jadi pemain bola. Barangkali karena tiap hari denger lensor ANTV yang bilang kalo gaji pemain bola itu bisa milyaran rupiah perbulannya, mana dapet pendamping perempuan-perempuan cantik pula. Heueheu.
Iya kalo ada yang bayar Rif. Pemain bola di Indonesia mah sampai ada yang meninggal baru dibayar :(
Pengennya saya sih, main bola gak jadi profesi. Cukup buat senang-senang aja. Hehe. Semoga suatu saat Arif sepakat sama saya :P

--

Ya begitulah saya yang kemarin hingga saat ini riweuh selalu. Yang menulis ini pun sambil nyuci baju. Belom mandi belom sarapan, dan nanti sore harus telat ke apotek karena arisan ibu-ibu dulu.

Dan Bandung pun gerimis pagi ini.

Selamat hari menulis sedunia.

***

Tidak ada komentar: