Senin, 23 Maret 2009

rindu cahaya itu kembali..

***

Sedang ingin banyak mendengar.
Sedang ingin belajar dari kehidupan orang-orang di sekitar.

Hmm... senangnya..
karena aku tak pernah sendiri.
Selalu saja ada yang menemani.
Dalam hidupku aku tak pernah merasa bosan.
Aku selalu merasa nyaman dengan keadaan.

Ah, Allah.. aku tak pernah merasa bosan, tapi...
tidakkah aku membosankan di mata MU ??
Apakah Kau masih sayang padaku ??

Hmm... tahukah kawan...
Saat kalian melihat aku begitu indah bagai kupu-kupu..
saat itu aku justru sedang terpuruk..
Namun saat kalian melihat aku seperti seekor ulat yang menjijikkan..
saat itu justru aku sedang merasa tenang..

Ya, betul kawan.. tak usahlah kita menilai seseorang dari penampilannya.
Tapi memang sulit.
Sangaaaat sulit.
Sesulit kita mencapai apa yang namanya ikhlas.
Ikhlas itu bagiku adalah tak peduli.
Tak peduli apapun kecuali pada Nya.

Aku mencoba untuk selalu jujur.
Jujur pada diri sendiri, jujur pada orang lain, dan jujur pula pada Nya.
Ternyata, akhirnya hidupku tak pernah membosankan.
Ketidakpedulian itu justru membuat aku bahagia.

Tak bisa dipungkiri kalau aku memang merindukan cahaya itu kembali.
Bukan hal yang sulit karena semua masa lalu itu masih melintas-lintas di depan mataku.
Hingga aku membayangkan.. bila cahaya itu hadir saat ini atas izin Nya..
Wah.. pastilah pendarnya memantul-mantul ke segala penjuru...
Tak seperti dulu, kala cahaya itu hadir bak kembang api.
Sesaat menyala indah, sesaat kemudian padam dan terbuang.
Dia bersinar hanya untuk menyenangkan hati orang yang membelinya.

Betapa aku rindu cahaya itu. Cahaya yang tak padam oleh hujan badai sekalipun. Cahaya di atas cahaya, yang mestinya semua orang merindukannya.

***

Tidak ada komentar: