Senin, 16 Maret 2009

ambivert

***
Menemukan serangkaian kalimat-kalimat yang tepat menggambarkan siapa diri ini, sungguh terasa menyenangkan. Seakan mengetahui bahwa saya masih punya teman, padahal saya merasa jadi orang paling aneh sedunia.

Ambivert
Katanya itu istilahnya. Jujur saya baru ngeh kalo selain introvert dan ekstrovert, ternyata ada yang namanya ambivert. Kok ya mirip-mirip nama obat pereda ambeien??
Tapi ternyata itulah saya.
Pas banget rasanya dibandingkan saat saya menggolongkan diri ini sebagai orang yang ekstrovert.

Menjadi pribadi ekstrovert rasanya memang menyenangkan. Gak pernah sekalipun saya memendam masalah sendirian. Never be lonely.
Tapi ternyata curhat yang terlalu sering juga membuat saya gak enak hati. Bila masih bisa saya pendam. Ya saya pendam saja. Sebagian, atau semuanya.
Pun rahasia teman-teman, insyaa Allah bisa saya jaga dengan baik hingga akhir hayat. Takjub juga saya mendapati diri ini penuh dengan rahasia dari teman-teman saya dan saya sama sekali tidak tergelitik untuk membocorkan rahasia kalian itu kepada siapapun.

Eh.. tapi suka bocor juga ding, dikiiiiiit...
Tentu saja kepada suami saya.
Fh.. suamiku gitu loh.
Orang yang paling saya percaya di dunia ini adalah suamiku!
Tipe laki-laki cool yang enggak banget sama yang namanya ikut campur urusan orang lain, apalagi ngomongin orang lain.
Ya saya cerita apa-apa juga seringkali ada maksudnya. Sering untuk minta pertimbangan bagaimana saya harus bersikap pada teman saya ini.
Lebih seringnya lagi untuk tidak pernah cerita apa-apa tentang rahasia-rahasia itu, karena
begitu banyak hal lain yang perlu/ tidak perlu, harus saya bicarakan dengannya.

Ekstrovert?
Saat saya ingin sendiri seperti sekarang ini, saya merasa tidak tergolong lagi sebagai pribadi itu.
Saat ini saya ingin melepas sejenak gaya lebai saya (hihi..masih pengen ketawa nyebut lebai ini) di dunia facebook. Dunia yang saya geluti sejakkk bulan November 2008 kemarin kalo gak salah.

Blog ini memang pas mewadahi gaya ambivert saya.

Ingin sendiri, tapi juga ingin berbagi. Berbagi pada orang-orang yang ingin mengenal saya lebih dekat, atau justru pada orang-orang tak dikenal yang gak sengaja menemukan blog saya. Lantas ketawa-ketawa.
Hehe.. lucu juga ada comment di blog ini dari seseorang yang gak saya kenal. Dia bilang dia saat itu lagi di perpustakaan di daerah magelang, dan ngakak tak terkendali membaca salah satu postingan saya.

Pemikiran jenaka entah kenapa memang sering melintas-lintas di pikiran saya begitu saja. Sehingga saya dikenal juga sebagai orang yang bodor sekaligus keterlaluan.
Ingat dulu di SMA 3, nama saya sejenak melejit di seantero sekolah gara-gara tempelan artikel kocak di mading. Senang bisa melihat anak-anak serius itu pada ketawa. Dan lebih senang lagi dong, ketika mereka mencari siapa penulisnya... :P

Dunia introvert seperti diary, tak pernah lama saya jalani. Merasa garing aja menulis hanya untuk diri sendiri. Disembunyi-sembunyiin biar gak ketauan, adalah hal aneh buat saya. Tapi juga mundur teratur saat ada teman yang mendorong saya untuk menerbitkan buku, berupa kumpulan tulisan-tulisan saya selama ini. Bahkan dia sudah mengkoleksi tulisan-tulisan saya dan berniat untuk disampaikan pada penerbit. Halah... gak juga ya? (pssst...yang bersangkutan gak boleh ribut!!)

Ketika saya ingin sendiri seperti sekarang..
Biasanya karena jenuh aja. Rasanya ingin pergi ke puncak gunung, ke pinggir pantai.. sendirian.
Lucunya, *maka dari inilah saya merasa tepat digolongkan sebagai ambivert*-
saat saya ingin 'menghilang' dari peredaran, betapa ingin saya memasang status di facebook bahwa 'saya ingin menghilang' :P
Dan tahukah Anda.. bahwa saat menulis ini pun barusan saya masih sempet-sempetnya ngomentarin statusnya Dik Yani, sepupu saya. Please dehh... :D

Nyadar saya. Betapa saya tidak bisa kuat sendirian. Dan mensyukuri kalau setiap hari ada saja teman yang bisa saya ajak bicara ataupun menyapa saya terlebih dahulu.

Dan saya juga...
adalah orang yang perasa. Kadang amat sangat peka.
Bahkan diamnya seseorang bagi saya sering mengganggu. Sering membuat saya ingin menyelidiki jangan-jangan dia diam karena marah pada saya.
Fuih.. paling sebel kalo udah bermasalah sama orang lain. Terutama jika saya yang berperan dalam hal menyakiti (padahal gak niat sama sekali buat nyakitin). Sama sekali gak bisa cuek sama orang.
Dan kalau sudah sayang sama orang, maka saya adalah orang yang rela berbuat apa saja untuknya, seperti nganter nangka siap makan setoples besar ke... (ooops..ada yang ngerasa?? Gak usah ribut juga ya..wkwkwkwk...)

Introvert saya sering juga karena rindu. Tiba-tiba saja rindu. Rindu pada seseorang atau kadang rindu pada suasana nyaman yang pernah dijalani. Rindu pada suatu tempat atau rindu melakukan sesuatu.

Dan Irma memang .. ambivert.
Ambivert itu adalah.. ini nih.. di postingan di bawah ini...

***

2 komentar:

Lita Edia mengatakan...

dan saya pun mundur teratur Mi...he3.... biarlah Ier nyaman dengan "hanya berbagi"

ukhti unie mengatakan...

hmmm.... sama mbak. akupun kadang ngerasa jadi orang aneh sedunia.. hehe.. gabung ke blogku yuk,,, agr bisa berbagi...