Jumat, 06 Maret 2009

saya sayang padanya

Kutipan notenya Asma Nadia di facebook ini...

.......

Dari sedikit usia yang telah saya lalui, saya belajar, bahwa kebahagiaan itu tidak jauh, dia ada di hati kita yang dipenuhi syukur.
Kita sulit bahagia kalau setiap hari hanya melihat keluarga-keluarga lain yang bahagia dan melimpah secara materi lalu membandingkannya dengan diri, dan mulai menghitung kekurangan dalam diri,ketidakberpunyaan dalam keluarga. Membuat list apa yang tidak kita miliki setiap hari.

Bagaimana bisa bahagia, bagaimana bisa semangat untuk berbuat dan kreatif, juga membangun hari-hari yang produktif bisa lahir jika kita tidak mulai fokus pada apa yang kita miliki dan mensyukurinya.

Sebagian kita
merasa bahkan masalah kita luar biasa besar, antara lain karena kita kurang memperhatian masalah-masalah orang lain.


Melihat permasalahan orang lain, dan mulai menghitung setiap nikmatNya yang kita miliki hari ini, adalah cara untuk menjadi pribadi bersyukur. Rasa syukur ini akan mengantarkan kita pada kebahagiaan,yang membantu kita melihat apa yang kita miliki dan bagaimana menyalurkannya menjadi sesuatu yang kreatif dan produktif, dan
bermanfaat.

Ada begitu banyak anugerah, yang terselip di hari-hari kita, setiap hari, setiap menitnya, setiap detiknya.

Suami yang setia, mungkin tidak romantis dan mengucapkan "I love you" berkali-kali, atau membawakan kita bunga atau cokelat dalam wadah berbentuk hati, namun telah sungguh-sungguh menafkahi dan mengisi hari-hari bersama anak-anak.

Anak-anak, sumber kebahagiaan kita yang mungkin nakal dan menguras kesabaran, tetapi alhamdulillah dalam kondisi sehat dan lincah.
Keberadaan orang tua yang masih menemani hari-hari kita...
Rumah tempat berteduh, mungkin kecil, ventilasinya tidak nyaman,banyak nyamuk, tetapi alhamdulillah telah menjadi saksi kebersamaan keluarga.
Makanan yang masuk ke tubuh kita setiap hari
Air... udara...
Akal yang membantu kita berpikir untuk mengatasi masalah demi masalah setiap hari.
Dan nikmat islam dan iman. Yang membuat kita tahu betapa sulit pun keadaan yang dihadapi, betapa pun besar ujian yang menimpa, kita tahu kita tidak pernah sendiri, sebab Allah ada, dan Dia dekat.

Saya telah menulis banyak catatan hati seorang istri, seorang ibu,
... dan tidak ada maksud saya untuk mengajak para perempuan di tanah air untuk tersungkur menyesali nasib buruk mereka,
suami yang mungkin pernah selip dan tidak setia, ujian-ujian lain yang
seakan sulit untuk ditanggung, tetapi justru dari berbagai kisah itu saya ingin mengajak sesama perempuan, untuk tetap dalam syukur, sambil kita lipatgandakan kesabaran dan keikhlasan.

Sebab hidup tidak berhenti di sini. Ada akhirat di mana segala
ketidaksempurnaan dan kekurangan yang kita lalui selama hidup di
dunia, insya allah berbalaskan surgaNya.

(Asma Nadia)

.....

Allah.. betapa saya telah memiliki segala kebahagiaan ini..
.dan saya ingin dia pun bahagia...
.saya hanya ingin dia bahagia...
.saya ... sayang padanya...

***

3 komentar:

Lita Edia mengatakan...

bombay oge nya Ier baca notenya Asma ini ya?...ada kalimat yang mengingatkannku padamu hu....hu...meni pas...

ier mengatakan...

Waduh Ta...
Bagian yang saya sensor ya?
Soalnya yang saya sensor itulah yang akan mengingatkan dirimu padaku.
Hahahaha..

Whateverlah, pokonya thanks udah 'ngenalin' saya ma Mbak Asma di fb!

ier mengatakan...

Oh, iya..iya..
ada yang emang kena banget sama gw dan gak disensor..
hehe
Tauuuu aja Lita mah :P