Kamis, 09 September 2010

lebaran datang tepat pada waktunya

***
Manusia seperti saya setelah dipikir-pikir memang selalu butuh momen.
Sesaat saja, sebentar saja, untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Melakukan sesuatu yang mengakhiri sesuatu atau melakukan sesuatu untuk memulai sesuatu.

Ramadhan, adalah momen. Waktunya sebentar yaitu satu bulan saja.
Lebih? Jangan...

Allah Yang Maha Mengetahui, pastilah tau bila sudah menginjak hari ke 21 dan seterusnya berpuasa, bolehlah kita bilang kalau kita sudah sedikit kehilangan semangat.
Yang membuat semangat, apa coba? Karena kita sering menyebut hari ke-21 dan seterusnya itu adalah 'sepuluh hari terakhir'. Adanya sebuah akhir.. itu yang membuat kita semangat untuk berlomba memperbanyak amal. Karena Ramadhan, kita sadar ternyata cuma sebentar. Syukurlah Ramadhan bosan, Lebaran tiba.

Lebaran adalah sebuah momen juga, bagi kebanyakan orang Indonesia, untuk saling bermaaf-maafan. Bersilaturahim kepada handai taulan dan sanak famili. Dan untuk makan-makan. Fakir miskin pun bersuka cita dengan zakat fitrah yang telah ditunaikan orang-orang berada.
Cukup satu hari? Cukup...
Hari raya lebih dari satu hari bukan hari raya namanya. Jadi bukan momen namanya.
Libur yang menyertai lebaran pun cukuplah 10-15 hari saja.
Lebih dari itu? Jangan...

Bosanlah rasanya bila tiap hari kita 'ujug-ujug' minta maaf. Suami istri pun yang kata A Agym mah mesti minta maaf tiap hari sebelum tidur, pasti kalau tiap hari teuing mah ya basi lah.

Maka...
yuk kita manfaatkan momen apapun yang lewat di hadapan kita untuk membuat diri ini lebih baik dan lebih baik lagi, terutama momen lebaran yang telah lewat, dan momen lebaran esok hari. Dan momen ulang tahun yang bertepatan dengan momen lebaran. Hehe.

Selamat Idul Fitri teman-teman.TaqobbalaLlahu minna wa minkum. Semoga Allah menerima semua amal saya dan amal kalian. Semoga Ramadhan kemarin membawa perubahan yang signifikan bagi kualitas diri. Karena hidup ini pun adalah sebuah momen. Tapi sayang, tak cukup sadar kita bahwa suatu saat momen hidup ini akan berakhir juga.

Tiga puluh tiga tahun pertama untuk hidup saya,
yang belum tentu bisa tamat hingga tiga puluh tiga tahun kedua.
Semua pasti berakhir jua.

Ridhai hamba, ya Rabb... berkahi hamba pada sisa umur yang ada..

***

Tidak ada komentar: