Selasa, 29 Juni 2010

testimoni seorang sahabat

***

Manusia pertama yang membuat tulisan khusus tentang diriku....
mari kita sambut kehadirannya.....
Terimakasih untuk sahabatku tercinta,
Irenaaaa Puspaaaa....wardaniiiii... horeee....



Sebuah Testimoni Sederhana Untuk Salah Satu Sahabat Terbaikku (Kategori Best Friend FB story)
Share
Today at 6:06am
Sebenarnya agak bingung juga kalau harus menceritakan salah satu saja kisah antara saya dengan para sahabat saya, karena buat saya keberadaan semua sahabat saya itu sama berartinya tidak ada yang paling hebat atau paling buruk,karena mereka semua memiliki keunikan juga kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang amat sangat berbeda satu dengan lainnya, dari kelebihannya saya jadi banyak belajar menjadi lebih baik, dan dari kekurangannya saya jadi merasa berarti, karena itu artinya ada peran saya yang harus saya isi sehingga saya bisa mengisi celah kurangnya sahabat saya itu dan disitulah saya menjadi merasa berguna, tapi karena tuntutan event ini harus memilih satu kisah saja, dengan kategori harus kenalnya via Facebook, artinya bukan teman sekolah atau teman kuliah, akhirnya pilihanku jatuh pada sahabatku yang bernama Irma Vitriani Susanti.

Awal perkenalanku dengan dia,rasanya hampir sama seperti perkenalan saya dengan teman-teman saya yang lain yang ada beberapa juga yang kenalmya hanya via FB, hanya yang berbeda, aku mengamati dulu cukup lama dia tampak wara-wiri, mengomentari status teman-teman saya yang kebetulan juga temannya, dan yang menarik, komentarnya itu lucu, jail, sekaligus juga cerdas, dari komentarnya terlihat dia orang yang sangat apa adanya, tidak seperti kebanyakan orang yang lain, yang selalu bertopeng ria di FB,tapi tidak dengan dia.

Akhirnya penasaran lah saya, kebetulan dari suamiku pun saya tahu, kalau ternyata dia juga pernah sekelas dengan suami saya sewaktu SMA, jadi tanpa ragu-ragu lagi, akhirnya saya add dia. Dan tidak perlu menunggu waktu terlalu lama juga, ternyata friend request saya langsung diconfirm, yang menunjukkan bahwa dia juga fesbuker sejati seperti saya,karena setiap ada notifikasi langsung direspon....hahaha...

Setelah make a friend dengan dia, saya langsung menelusuri wallnya, dan menengok wall dia saat itu rasanya seperti minum obat anti stress, karena status-status dia yang lucu, jail dan cerdas, yang waktu itu lumayan bikin saya tertawa ngakak. Lalu saya lihat dia juga punya blog...heem...tulisan-tulisannya pun sangat mengalir apa adanya, sedikit ngacaprak siy alias ngalor ngidul, tapi ngacapraknya kadang diselipkan hikmah yang lumayan touching...heem..

Akhirnya makin penasaran lah saya dengan pribadi seorang irma itu, sesaat setelah saya membaca blognya, untuk sekedar memperkenalkan diri dan menunjukkan saya ingin kenal dia lebih dekat,saya menulis komentar, dan dibalas dengan pernyataan begini oleh sang irma itu “terima kasih ibu palgunadi(nama suamiku) sudah mau membaca tulisan saya dan mengapresiasinya”, duh...ternyata sang irma ini bukan Cuma lucu dan cerdas, tapi juga rendah hati. Ehem...ehem...

Singkat cerita setelah make a friend dengan dia , saya mendadak rajin banget mengomentari setiap status-status dia, begitu juga dia,sering juga mengomentari status-status saya, dan karena hampir setiap hari berinteraksi, akhirnya saya dan dia seperti dua orang yang sudah lama kenal dan dekat, dan interaksi kita yang tadinya baru sebatas tukar komentar, meningkat ke chatting, hampir setiap hari kita mengobrol via chatting, dari interaksi-interaksi itu akhirnya saya merasa, saya mempunyai banyak kemiripan sifat dengan dia, yang setelah ditelusuri, kita berdua ternyata berulang tahun di bulan yang sama dan hanya selisih 13 hari saja, jadi mungkin gara-gara itu sifat kita jadi sedikit mirip yaa....*garuk-garuk kepala...eung...emang apa hubungannya...yaa....??*..ah anggap saja ada hubungannya yaa.

Setelah beberapa bulan berinteraksi lewat dunia maya, akhirnya datang juga kesempatan untuk kopi darat dengannya,tepatnya di bulan ramadahan, yang bertepatan juga dengan momen ulang tahunnya,dan beberapa hari sebelum hari ulang tahunku. Pertemuan saya pertama kalinya dengan dia di dunia nyata, akhirnya disepakati bertempat di apotek mungil tempat dia bekerja sebagai apoteker, dengan acara tukar kado,dia memberi saya buku berjudul “la Tahzan for mother” Asma Nadia, sedang saya memberinya kain khas Kaltim. Duh gombal banget yaa pake acara tukar kado segala...hahaha...yaa sebenarnya awalnya karena saat dia berulang tahun, saya adalah teman dia yang paling pertama memberinya ucapan selamat ulang tahun di wall dia di FB,padahal tanggal ulang tahun dia ditutup,dah gitu saya ini kan hanya mengenal dia di FB(dan kayaknya itu cukup bikin dia terharu deh...hihihi...ssts..sebenernya saya juga ga segitu care nya juga siy,secara saya kan memang fesbuker sejati,jadi memang selalu paling pertama kalau kasih ucapan selamat ulang tahun teman-teman di FB...eh tapi jangan bilang-bilang dia yaa...haha),sehingga dia saat itu berjanji akan memberikan saya sebuah buku sebagai hadiah wallprize (itu istilah yang dia bikin,klo biasanya doorprize,karena kejadiannya di wall akhirnya disebut wallprize).Nah gara-gara itulah akhirnya saya juga berinisiatif memberinya kain khas kaltim, sebagai kenang-kenangan juga.Saat pertama bertemu dengannya di dunia nyata,beberapa menit pertama,kita berdua agak jaim,tapi menit selanjutnya suasana langsung cair, dan kita langsung mengobrol layaknya dua sahabat lama yang sudah lama tidak bertemu.

Setelah pertemuan kopi darat itu, akhirnya interaksi pertemanan kita meningkat lagi,menjadi via sms dan telepon. Kita berdua seolah seperti memiliki ketergantungan satu sama lain sehari-harinya, apalagi dari interaksi kita itu akhirnya terbongkarlah “kartu” kita masing-masing, yang menurut teori kekalnya persahabatan versi Andrea Hirata,yang diceritakan irma, ya memang harus saling memegang “kartu”, karena ternyata “kartu” itulah yang memang sangat mengikatkan kita satu sama lain....hihihi (isi kartunya seperti apa?? Maaf tidak untuk dishare disini). Saking seringnya kita kontak,aku sampai merasa kalau dia itu tinggal dekat saya,padahal kita ini terpisah jarak sangat jauh yang dipisahkan laut jawa,karena dia tinggal di pulau jawa,saya di pulau kalimantan.

Suatu saat ada sedikit cerita mengharukan yang irma bagi buat saya, yaitu ketika tanggal 19 April yang lalu, dia men tag saya di wall nya untuk sebuah tulisan di blog nya tentang salah satu sahabat SMA nya. Sahabatnya itu bernama Rika Hafsyah,dari tulisan di blognya aku dapat mengambil kesan,Rika bukan orang biasa,dia sangat solehah,dan terjaga sekali akhlaknya,dia dan irma dulu sebangku,sehingga irma pun sudah merasa menjadi bagian hidupnya. Namun ternyata sahabatnya itu sudah gugur syahid saat melahirkan anak pertamanya,yaitu tepatnya setahun yang lalu sebelum tulisan itu ditag di wall saya,yaitu tanggal 19 April 2009.Membaca tulisan itu saya menangis, duh ternyata sahabatnya yang gugur itu memang luar biasa,tiba-tiba ingin sekali peran saya bisa seperti Rika juga dimata seorang Irma,walaupun tentu saja bukan karena kesolehan saya, tapi minimal dengan kedogolan saya lah, saya bisa tetap ada di hati Irma,sampai akhirnya terucap dari mulut Irma yang diwakilkan via komentarnya di wall saya,”walaupun saya belum pernah sebangku denganmu,karena kita tidak pernah satu sekolah,tapi kita masih bisa sebangku di surga nanti,menyusul Rika yang sudah tenang disana”.Kalimat sederhana yang dalam yang sekaligus juga aneh,karena kita berdua memang jarang sekali mengobrol dengan bahasa seserius itu, tapi akhirnya bisa membuat saya menangis haru dan mengamini kalimatnya dalam hati.

Semoga Allah mendengar do'a kami berdua itu dan terus memelihara persahabatan kami ini tetap tulus apa adanya sampai kapanpun,....aminn.


***
so sweet...

3 komentar:

rena puspa mengatakan...

cobaaa yaaa.....tulis namaku dgn penulisan spasi sesuai akte.. :-P

ier mengatakan...

bae ah.. tibatan ditulis Bu Tuuuuut.....wew

Lesly Septikasari mengatakan...

teh ier, terharuuuuu...
asyiknya punya sahabat. memang kuncinya kalo kita pun siap menjadi sahabat bagi orang lain.

very nice to know u *wink*