Jumat, 21 Mei 2010

jatuh, bangkit, akhirnya tertimpa tangga

***
Pagi tadi bangun tidur tak enak hati.
Entah karena semalam kurang dzikir sebelum tidur hingga saya bermimpi buruk.
Mimpi seorang teman dekat saya kecelakaan motor dan meninggal dunia.
Duhhh.. itu yang namanya sediiiih banget sampai saya berucap syukur berkali-kali ketika bangun karena sadar bila itu cuma mimpi. Temanku itu masih hiduppp.... huhuhu.. thanks God!! Tentu saja saya gak bilang siapa-siapa tentang mimpi itu. Mimpi buruk jangan diceritakan. Mimpi indah bolehlah... (tapi mimpi apa dulu.. hehe..)

Heuuuu... ternyata.. ketidakenakan hati itu terjawab saat saya menerima telepon dari seseorang jam 5.30 pagi, bahwa istrinya Mas Iwan (nama samaran) meninggal dunia tadi malam bersama bayi dalam kandungannya yang memang sudah meninggal duluan beberapa jam sebelumnya
-usia kandungan delapan bulan-

InnaliLlahii wa inna ilaihi raaji'uun...

Siapa Mas Iwan? Emh.. gak usah saya ceritakan deh ya. Esensinya bukan di situ.

Mas Iwan sudah saya kenal sejak kecil. Dan entah kenapa tampaknya susah sekali beliau mendapatkan jodoh. Usia 40an beliau belum juga menikah.
Isunya karena ibunya tidak menyetujui pilihan Mas Iwan ini. Seorang janda beranak satu. Padahal... apa salahnya dengan janda?

Tapi Mas Iwan tetap pada pilihannya. Dan akhirnya sang ibu menyetujui.
Semua lega, Mas Iwan telah bertemu jodohnya dan menikah setahun yang lalu. Apalagi tak lama kemudian istri Mas Iwan hamil... makin berbahagialah semuanya.
Terbukti sang menantu ternyata baik dan shalihah, maka Ibunya Mas Iwan luluh pula hatinya.
AlhamduliLlaah..

Tapi selanjutnya takdir membuyarkan semua kebahagiaan itu.
Anak yang dikandung tak berusia lama. Hanya delapan bulan dalam kandungan, oleh dokter dinyatakan meninggal setelah sebelumnya ada perdarahan.

Kata dokter, janin masih bisa dikeluarkan dengan normal.

Janin keluar lancar, tapi tampaknya fisik sang ibu tak bisa bertahan.
Sang istri syahidah, setelah melahirkan bayi tak bernyawa.

Hwaaaaa... kasihan Mas Iwaaaaaannnn... :((

Sudah jatuh..
sempat bangkit...
tertimpa tangga pula akhirnya...

Ah .. itu kata manusia kan? Toh pada hakikatnya semua milik Nya dan akan kembali pada Nya. Tapi ya kok malang benar kelihatannya... tragis... menyedihkan.. apa lagi???

Mas Iwan.. Mas Iwan.. hari ini tak lepas ingatan saya darinya.

Entah bagaimana perasaan Mas Iwan sore ini.
Semoga Allah memberi kesabaran, ampunan, dan pahala berlipat ganda bagi beliau.
Amiin.

Insyaa Allah Mas Iwan kuat ya,
kami mendo'akan....

***

Tidak ada komentar: