***
(Judul di atas itu mah.. ide saya aja.. hehe..)
Saat ini via dunia maya begitu banyak saya lihat para perempuan yang begitu antusias, rajin mencari ilmu, dan sangat menikmati perannya sebagai ibu bagi anak-anaknya.
AlhamduliLlah.. semoga ini pertanda generasi yang akan datang lebih kuat dari kita, baik fisik maupun imannya. Tidak sebobrok hari ini, saat negara dikuasai orang-orang yang entah di mana tanggung jawabnya, yang entah mereka dididik seperti apa dan oleh ibu macam apa.
Namun tak sedikit saya lihat juga manusia-manusia yang begitu baik akhlaqnya, begitu cerdas pemikirannya, begitu mantap jasmaninya.
Katakanlah satu saja contoh.. seorang teman seangkatan saya yang sudah menyelesaikan PhDnya di Jepang, dan kabarnya dia akan mengejar gelar profesor pula. Seorang ikhwan yang saya kenal baik akhlaqnya.
Mamahku tau ibunya, karena sempat bertemu muka. Kata mamah, Ibu dari ikhwan itu adalah seorang ibu yang hanya bisa berbahasa Jawa. Sama sekali tak bisa berbahasa Indonesia (apalagi bahasa Inggris, hehe). Berpakaian kebaya sederhana, dan secara fisik tampak sangat biasa-biasa saja. Rumahnya di pelosok. Kampung jawa asli. Belakangan dengar pula cerita kalau teman saya ini sempat hidup berkekurangan. Mengandalkan beasiswa saja untuk bisa sekolah.
Logika akan berkata, mana mungkin dari seorang ibu yang seperti 'itu' akan lahir sesosok manusia cerdas dan berakhlaq tinggi seperti teman saya 'sang calon profesor elektro'?
Akhirnya disadarilah bila pada hakikatnya Allah lah yang mendidik anak-anak kita.
Seorang ibu yang ikhlas dalam mengurus anak-anaknya, tak pernah berkeluh kesah, memasakkan makanan yang halal bagi keluarganya, tak berani bermaksiat karena khawatir dicontoh anak-anaknya, selalu berdo'a untuk kebaikan putra-putrinya... betapa Allah akan sayang pada ibu yang seperti ini, dan pasti Dia akan melimpahkan apapun yang diminta sang ibu, tanpa harus ditahan-tahan lagi.
Saya, yang diberi kesempatan, fasilitas, dan kecerdasan yang cukup untuk menimba ilmu... standarnya pasti beda dengan ibunya teman saya yang tadi.
Bila saya oon, gak pernah search apapun di internet, dan malas buka buku untuk meningkatkan kualitas anak-anakku... dan saya keukeuh bilang: yang penting do'a dan ikhlas?
Ahahaha... kebayang ya para malaikat pada ngetawain saya... :D
Jadi? Kuncinya memang tetap usaha dengan tenaga yang ada, melakukan yang terbaik dengan apa yang kita punya, mencari ilmu yang banyak dengan kapasitas kecerdasan yang dimiliki, diiringi dengan do'a dan serahkan pada Allah..
Ya.. kuncinya memang tawakkal.
Semoga anak-anakku selalu diberkahi olehMu, Allah...
walau saya terseok-seok begini agar bisa jadi ibu yang baik untuk mereka =(
***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar